Minggu, 09 Februari 2020

Keutamaan Berdo'a

       Keutamaan Berdoa Ada Tujuh                   Menurut Ulama, Apa Saja?


Apa saja keutamaan berdoa? Disadari atau tidak, berdoa termasuk ibadah yang tidak butuh tenaga dan biaya. Tinggal menengadahkan kedua tangan, lalu meminta sesuka hatinya kepada Allah Swt., selesai. Terlepas nanti dikabulkan sesuai dengan permintaannya atau tidak, itu bukan urusan seorang hamba. Intinya Allah swt. menyuruh untuk berdoa dan berjaji akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Allah Swt. berfirman:
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Qs. Al-Baqoroh (2) : 186)
Allah Swt. juga berfirman:
dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (Qs. Al-Mukmin (40) : 60)
Dalam tafsir Ibnu Katsir (juz. 7, h. 155) disebutkan, siapa saja yang merasa tidak butuh untuk berdoa kepada Allah Swt., dalam artian ia menyombongkan diri seolah-olah tidak butuh kepada Allah, maka kelak ia akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam. Jadi, perbanyaklah berdoa kepada Allah Swt. sebagai tanda bahwa kita sangat butuh pada-Nya. Lagi pula berdoa termasuk hal yag sangat mulia. Rasulullah Saw. bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمُ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاء
Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah Swt. daripada doa. (HR. Tirmidzi, no. 3370)
Tidak ada alasan lagi untuk tidak memperbanyak doa kepada Allah Swt. Bahkan, dengan berdoa kita medapatkan beberapa keutamaan dari Allah Swt. Setidaknya ada tujuh keutamaan doa menurut Syekh Kholid Al-Husainan dalam kitab Aktsaru min Alfi Da’wah f al-Yaumi wa al-Laili, (h. 5-6) yaitu:
Pertama, doa merupakan bentuk penghambaan dan ketaatan kepada Allah Swt. dalam artian doa termasuk bagian dari ibadah. Rasulullah Saw.:
اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
Berdoa adalah termasuk bagian dari ibadah (HR. Abu Daud, No, 1481)
Kedua, doa bisa menjadi perantara untuk menolak bencana sebelum ia turun atau menjadi sebab terangkatnya bencana tersebut apabila sudah turun.
لَا يَرُدُّ اْلقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ
Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah Swt. kecuali doa (HR. Tirmidzi, 2139)
Ketiga, buah atau hasil dari berdoa sudah dijamin oleh Allah Swt. Dalam artian tidak ada doa yang sia-sia. Bisa saja doanya cepat terkabul sebagaimana yang diminta. Bisa juga ia menjadi simpanan kelak di akhirat. Atau bisa saja doa tersebut menajdi penolak keburukan yang akan menimpanya. Rasulullah Saw. bersabada:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا اِثْمٌ وَلَا قَطِيْعَةُ رَحِمٍ اِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ اِمَّا أَنْ تُعْجَلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَاِمَّا أَنْ يُدَخِّرَهَا لَهُ فِيْ الْآخِرَةِ وَاِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا
Tidaklah seorang muslim yang memanjatkan doa kepada Allah Swt. selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah Swt. akan memberikannya tiga hal; (1) Doanya cepat dikabulkan, (2) Allah Akan menjidakan doanya sebagai simpanan di hari kiamat kelak, (3) Allah Swt. akan menjauhkannya dari keburukan yang sepadan. (HR. Ahmad, no. 11149, Maktabah Syamilah)
Keempat, doa menjadi sebab untuk tegar dan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. atas musuh atau dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kelima, doa menjadi tanda atau dalil dari keimanan yang berdoa.
Keenam, doa tanda kepasrahan dalam diri. Dalam artian orang yang berdoa berarti tawakkal kepada Allah Swt. Ia sudah memasrahkan semua urusannya kepada Allah Swt. mau dibagaimanapun juga bakal menerima.
Ketujuh, dengan berdoa akan terhindar dari murka Allah Swt. Dalam artian orang yang berdoa kepada Allah Swt. mengaku bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan sedikitpun dalam hidup. Hidupnya tergantung bagaimana takdir Allah Swt. dengan berdoa ia menyadari keterbatasan yang ada dalam dirinya. Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبُ عَلَيْهِ
Sesungguhnya barang siapa yang tidak berdoa (meminta) kepada Allah, maka ia akan mendapatkan murka-Nya. (HR. Tirmidzi, no. 3373)
Allah Ta’ala A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar