Minggu, 09 Februari 2020

Materi Klorofil (IPA)

Klorofil (dari bahasa Inggrischlorophyll) atau zat hijau daun (terjemah langsung dari bahasa Belandabladgroen) adalah pigmenyang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul berperan utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai algalain, dan beberapa kelompok bakterifotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia memvisualisasikan sebagai warna hijau. Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
Klorofil memiliki beberapa bentuk. Klorofil-a terdapat pada semua organisme autotrof. Klorofil-b dimiliki alga hijau dan tumbuhan darat. Klorofil-c dimiliki alga pirangalga keemasan, serta diatom (Bacillariophyta). Klorofil-d dimiliki oleh alga merah(Rhodophyta). Selain berbeda rumus kimia, jenis-jenis klorofil ini juga berbeda pada panjang gelombang cahaya yang diserapnya.
Meskipun bervariasi, semua klorofil memiliki struktur kimia yang bermiripan, yaitu terdiri dari porfirin tertutup (siklik), suatu tetrapirol, dengan ion magnesium di pusatnya dan "ekor" terpena. Kedua gugus ini adalah kromofor ("pembawa warna") dan berkemampuan mengeksitasi elektron apabila terkena cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Karena peran klorofil, tumbuhan darat dapat membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari sehingga menjadi organisme autotrof.

Klorofil dan fotosintesisSunting

Klorofil dan fotosintesis adalah sesuatu yang sangat berhubungan karena Klorofil sangat penting untuk fotosintesis, yang memungkinkan tanaman untuk menyerap energi dari cahaya.
Molekul klorofil secara khusus diatur di dalam dan sekitar fotosistem yang tertanam dalam membran tilakoid kloroplas. Di bagian ini, klorofil memiliki dua fungsi utama. Fungsi dari sebagian besar klorofil (sampai beberapa ratus molekul per fotosistem) adalah untuk menyerap cahaya dan mentransfer energi cahaya melalui transfer energi resonansi ke sepasang klorofil khusus di pusat reaksi fotosistem.
Kedua saat diterima fotosistem unit fotosistem II dan fotosistem I, yang memiliki klorofil sendiri pusat reaksi yang berbeda, bernama P680 dan P700, masing-masing. Pigmen ini dinamai panjang gelombang (dalam nanometer) merah-puncak maksimum penyerapan mereka . Sifat identitas, fungsi dan spektral dari jenis klorofil di setiap fotosistem yang berbeda dan ditentukan oleh satu sama lain dan struktur protein yang mengelilingi mereka. Setelah diambil dari protein ke dalam pelarut (seperti aseton atau metanol).
Fungsi dari klorofil pusat reaksi adalah dengan menggunakan energi yang diserap oleh dan dipindahkan ke sana dari pigmen klorofil lainnya di fotosistem untuk menjalani pemisahan muatan, reaksi redoks tertentu di mana klorofil menyumbangkan elektron ke dalam serangkaian intermediet molekul yang disebut rantai transpor elektron. Reaksi dibebankan pusat klorofil (P680 +) yang kemudian dikurangi kembali ke keadaan dasar dengan menerima elektron. Dalam fotosistem II, elektron yang mengurangi P680 + akhirnya berasal dari oksidasi air menjadi O2 dan H + melalui intermediet beberapa. Reaksi ini adalah bagaimana organisme fotosintetik seperti tanaman menghasilkan gas O2, dan merupakan sumber untuk hampir semua O2 di atmosfer bumi. Fotosistem I biasanya bekerja secara seri dengan fotosistem II, sehingga + P700 dari fotosistem I biasanya berkurang, melalui intermediet banyak dalam membran tilakoid, oleh elektron akhirnya dari fotosistem II. Reaksi transfer elektron dalam membran tilakoid yang kompleks, bagaimanapun, dan sumber elektron yang digunakan untuk mengurangi P700 + dapat bervariasi.
Aliran elektron dihasilkan oleh pigmen reaksi pusat klorofil digunakan untuk antar-jemput H + ion melintasi membran tilakoid, menyiapkan potensi kemiosmotik digunakan terutama untuk menghasilkan ATP energi kimia, dan elektron-elektron pada akhirnya mengurangi + NADP ke NADPH, reduktor universal yang digunakan untuk mengurangi CO2 menjadi gula serta pengurangan biosintesis lainnya.
Reaksi pusat klorofil-protein kompleks mampu langsung menyerap cahaya dan melakukan kegiatan tanpa biaya pemisahan pigmen klorofil lain, tetapi salib penyerapan bagian (kemungkinan menyerap foton di bawah intensitas cahaya yang diberikan) kecil. Dengan demikian, klorofil yang tersisa di fotosistem dan kompleks antena protein pigmen yang berhubungan dengan fotosistem semua kooperatif menyerap dan menyalurkan energi cahaya ke pusat reaksi. Selain klorofil, ada pigmen lain, yang disebut pigmen aksesori, yang terjadi dalam protein kompleks pigmen antena.
Sebuah siput laut hijau, Elysia chlorotica, telah ditemukan untuk menggunakan klorofil untuk dimakan dan melakukan fotosintesis untuk dirinya sendiri. Proses ini dikenal sebagai kleptoplasty, dan tidak ada hewan lainnya yang memiliki kemampuan ini.

Mengapa hijau dan tidak hitam?Sunting

Bagian lain dari sistem fotosintesis tanaman hijau masih memungkinkan untuk menggunakan spektrum cahaya hijau (misalnya, melalui struktur daun-perangkap cahaya, karotenoid, dll). Tanaman hijau tidak menggunakan sebagian besar dari spektrum yang terlihat seefisien mungkin. Sebuah pabrik hitam dapat menyerap lebih banyak radiasi, dan ini bisa menjadi sangat berguna, jika panas tambahan yang diproduksi secara efektif dibuang (misalnya, beberapa tanaman harus menutup bukaan mereka, yang disebut stomata, pada hari-hari panas untuk menghindari kehilangan terlalu banyak air, yang meninggalkan konduksi hanya, konveksi, dan radiasi panas-rugi sebagai solusi). Pertanyaannya mengapa menjadi molekul menyerap cahaya hanya digunakan untuk kekuasaan pada tanaman hijau dan tidak hanya hitam.
Shil DasSarma, ahli genetika mikroba di University of Maryland, telah menunjukkan bahwa spesies archaea lakukan menggunakan molekul lain menyerap cahaya, retina, untuk mengekstrak listrik dari spektrum hijau. Dia menggambarkan pandangan beberapa ilmuwan bahwa seperti hijau-menyerap cahaya archae pernah mendominasi lingkungan bumi. Ini bisa meninggalkan membuka "niche" untuk organisme hijau yang akan menyerap panjang gelombang lain dari sinar matahari. Ini hanya kemungkinan, dan Berman menulis bahwa para ilmuwan masih belum yakin dari penjelasan satu.
Astronom dan ahli matematika Fred Hoyle menduga bahwa klorofil adalah mungkin menjadi molekul antar, menunjukkan kesamaan sifat cahaya menyerap debu antarbintang.

Keutamaan Berwudhu Sebelum Tidur

            Keutamaan Berwudhu Sebelum Tidur



Keutamaan Berwudhu Sebelum Tidur

Tanya:
Apakah berwudhu sebelum tidur itu dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu apa dalilnya?
Dari: Fadil Ahmadhia Warman
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat hadis yang menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk bersuci sebelum tidur. Diantaranya, hadis dari Al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ، ثُمَّ قُلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ ؛ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ ، وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ
“Apabila engkau hendak tidur, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan, dan bacalah
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Ya Allah, aku tundukkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena rasa takut dan penuh haram kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus.
Jika kamu mati di malam itu, kamu mati dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa itu, sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan sebelum tidur.”
(HR. Bukhari 247 danMuslim 2710)

Didoakan Malaikat

Dalam hadis lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan berwudhu sebelum tidur. Orang yang berwudhu sebelum tidur, akan didoakan malaikat.
Dari Abdullah bin Umar radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.'”(HR. Ibn Hibban 3/329. Syuaib Al-Arnauth mengatakan, Perawi hadis ini termasuk perawi kitab shahih. Hadis ini juga dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan beberapa manfaat berwudhu sebelum tidur,
وَلَهُ فَوَائِد : مِنْهَا أَنْ يَبِيت عَلَى طَهَارَة لِئَلَّا يَبْغَتهُ الْمَوْت فَيَكُون عَلَى هَيْئَة كَامِلَة , وَيُؤْخَذ مِنْهُ النَّدْب إِلَى الِاسْتِعْدَاد لِلْمَوْتِ بِطَهَارَةِ الْقَلْب لِأَنَّهُ أَوْلَى مِنْ طَهَارَة الْبَدَن .. ، وَيَتَأَكَّد ذَلِكَ فِي حَقّ الْمُحْدِث وَلَا سِيَّمَا الْجُنُب وَهُوَ أَنْشَط لِلْعَوْدِ , وَقَدْ يَكُون مُنَشِّطًا لِلْغُسْلِ ، فَيَبِيت عَلَى طَهَارَة كَامِلَة . وَمِنْهَا أَنْ يَكُون أَصْدَق لِرُؤْيَاهُ وَأَبْعَد مِنْ تَلَعُّب الشَّيْطَان بِهِ
Ada banyak manfaat dari berwudhu sebelum tidur, diantaranya, orang itu tidur dalam kondisi suci, agar ketika kematian menjemputnya, dia berada dalam keadaan sempurna. Dari hadis ini juga terdapat pelajaran agar kita selalu menyiapkan diri menghadapi kematian, dengan menyucikan hati. Karena kesucian hati lebih diutamakan dari pada kesucian badan…, lebih ditekankan lagi untuk orang yang sedang berhadas, terutama orang junub, agar bisa kemabli segar atau memicu untuk mandi. Sehingga dia bisa tidur suci dari semua hadats. Kemudian, diantara manfaat wudhu ini, untuk mengundang mimpi yang baik, dan dijauhkan dari permainan setan ketika tidur. (Fathul Bari, 11/110)

Hikmah dan Keutamaan dari Zakat

Apasih Hikmah dan Keutamaan dari Zakat?

Sebelumnya....
Apa sih zakat itu??
 Zakat adalah sesuatu yang memang wajib dikeluarkan oleh kita, terlebih zakat fitrah dan zakat harta. Jika sudah memenuhi nishab dan haulnya maka zakat harta yang kita miliki harus dikeluarkan. Tetapi, apakah Anda sekalian tahu bahwa banyak sekali hikmah yang didapat jika kita mengeluarkan zakat harta, dengan ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah swt.
Menurut surat At-Taubah, ayat 103:
"ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Lalu apa saja hikmah di balik zakat??
Hikmah dari zakat antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
Selanjutnya apa saja sih keutamaan dari zakat??
1. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang baik yang menjadi penghuni Jannah. Allah Ta'ala berfirman:
2. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman yang berhak mendapatkan rahmat Allah.

Keutamaan Berdo'a

       Keutamaan Berdoa Ada Tujuh                   Menurut Ulama, Apa Saja?


Apa saja keutamaan berdoa? Disadari atau tidak, berdoa termasuk ibadah yang tidak butuh tenaga dan biaya. Tinggal menengadahkan kedua tangan, lalu meminta sesuka hatinya kepada Allah Swt., selesai. Terlepas nanti dikabulkan sesuai dengan permintaannya atau tidak, itu bukan urusan seorang hamba. Intinya Allah swt. menyuruh untuk berdoa dan berjaji akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Allah Swt. berfirman:
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Qs. Al-Baqoroh (2) : 186)
Allah Swt. juga berfirman:
dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (Qs. Al-Mukmin (40) : 60)
Dalam tafsir Ibnu Katsir (juz. 7, h. 155) disebutkan, siapa saja yang merasa tidak butuh untuk berdoa kepada Allah Swt., dalam artian ia menyombongkan diri seolah-olah tidak butuh kepada Allah, maka kelak ia akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam. Jadi, perbanyaklah berdoa kepada Allah Swt. sebagai tanda bahwa kita sangat butuh pada-Nya. Lagi pula berdoa termasuk hal yag sangat mulia. Rasulullah Saw. bersabda:
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمُ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاء
Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah Swt. daripada doa. (HR. Tirmidzi, no. 3370)
Tidak ada alasan lagi untuk tidak memperbanyak doa kepada Allah Swt. Bahkan, dengan berdoa kita medapatkan beberapa keutamaan dari Allah Swt. Setidaknya ada tujuh keutamaan doa menurut Syekh Kholid Al-Husainan dalam kitab Aktsaru min Alfi Da’wah f al-Yaumi wa al-Laili, (h. 5-6) yaitu:
Pertama, doa merupakan bentuk penghambaan dan ketaatan kepada Allah Swt. dalam artian doa termasuk bagian dari ibadah. Rasulullah Saw.:
اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
Berdoa adalah termasuk bagian dari ibadah (HR. Abu Daud, No, 1481)
Kedua, doa bisa menjadi perantara untuk menolak bencana sebelum ia turun atau menjadi sebab terangkatnya bencana tersebut apabila sudah turun.
لَا يَرُدُّ اْلقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ
Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah Swt. kecuali doa (HR. Tirmidzi, 2139)
Ketiga, buah atau hasil dari berdoa sudah dijamin oleh Allah Swt. Dalam artian tidak ada doa yang sia-sia. Bisa saja doanya cepat terkabul sebagaimana yang diminta. Bisa juga ia menjadi simpanan kelak di akhirat. Atau bisa saja doa tersebut menajdi penolak keburukan yang akan menimpanya. Rasulullah Saw. bersabada:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا اِثْمٌ وَلَا قَطِيْعَةُ رَحِمٍ اِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ اِمَّا أَنْ تُعْجَلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَاِمَّا أَنْ يُدَخِّرَهَا لَهُ فِيْ الْآخِرَةِ وَاِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا
Tidaklah seorang muslim yang memanjatkan doa kepada Allah Swt. selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturrahim, kecuali Allah Swt. akan memberikannya tiga hal; (1) Doanya cepat dikabulkan, (2) Allah Akan menjidakan doanya sebagai simpanan di hari kiamat kelak, (3) Allah Swt. akan menjauhkannya dari keburukan yang sepadan. (HR. Ahmad, no. 11149, Maktabah Syamilah)
Keempat, doa menjadi sebab untuk tegar dan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. atas musuh atau dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kelima, doa menjadi tanda atau dalil dari keimanan yang berdoa.
Keenam, doa tanda kepasrahan dalam diri. Dalam artian orang yang berdoa berarti tawakkal kepada Allah Swt. Ia sudah memasrahkan semua urusannya kepada Allah Swt. mau dibagaimanapun juga bakal menerima.
Ketujuh, dengan berdoa akan terhindar dari murka Allah Swt. Dalam artian orang yang berdoa kepada Allah Swt. mengaku bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan sedikitpun dalam hidup. Hidupnya tergantung bagaimana takdir Allah Swt. dengan berdoa ia menyadari keterbatasan yang ada dalam dirinya. Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبُ عَلَيْهِ
Sesungguhnya barang siapa yang tidak berdoa (meminta) kepada Allah, maka ia akan mendapatkan murka-Nya. (HR. Tirmidzi, no. 3373)
Allah Ta’ala A’lam.

Keutamaan Menuntut Ilmu Agama

         Keutamaan Menuntut Ilmu Agama

Keutamaan Menuntut Ilmu Agama
Seorang muslim yang mendukung cukup dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk mencapai Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan persetujuan dari Islam. Dan memerlukan persetujuan, kita harus berIslam, itu perlu ilmu.

Menuntut Ilmu Itu Wajib

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu , dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim juga Muslimah. Saat sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami'na wa atha'na , kami mendengarkan dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta 'ala:
 إنما كان قول المؤمنين إذا دعوا إلى الله ورسوله ليحكم بينهم أن يقولوا سمعنا وأطعنا وأولئك هم المفلحون
  “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman kembali diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memberikan putusan di antara mereka dengan mengatakan,“ Kami mendengarkan dan kami taat ”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia. " (QS. An-Nuur [24]: 51).
Kunjungi kita meluangkan waktu kita untuk shalat. Waktu shalat sudah waktunya Shalat pasti kita akan meluangkan waktu untuk shalat misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih banyak. Kita akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan shalat. Maka mohonlah yang harus kita lakukan dengan meminta ilmu.

Ilmu Itu Apa?

 Ilmu adalah kunci segala manfaat. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, menggunakan hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu agama pula disebarkan.
Kebutuhan atas ilmu yang lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestariannya urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad berkata, “Manusia lebih membutuhkan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya diperlukan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu dibutuhkan di setiap waktu. ”
Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun, kewibawaan tanpa kendali, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, tanpa bantuan , maka kita mesti berilmu.
Namun, yang disarankan dengan kata ilmu di sini adalah ilmu syar'i. Yaitu ilmu yang akan membuat mukallaf mengetahui yang memerlukannya masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifat, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah bagi-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan ”( Fathul Baari , 1/92).
Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa kompilasi hanya dari kata “ilmu” saja, maka yang diminta adalah ilmu syar'i. Oleh karena itu, merupakan kesalahan sebagian besar orang yang dibawaakan dalil-dalil tentang keharusan dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur'an dan As-Sunnah, tetapi yang dimaksudkan untuk memotivasi belajar ilmu duniawi. Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari Manfaat belajar ilmu duniawi. Karena hukum perbincangan ilmu duniawi itu tergantung pada perbincangan. Jika digunakan dalam kebaikan, maka baik. Dan menghabiskan digunakan dalam keburukan, maka buruk. (Lihat Kitaabul 'Ilmi, hal. 14).

Keutamaan-Keutamaan Ilmu Dan Pemilik Ilmu

Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu sudah tidak memiliki daya magnet yang bisa memikat umat Islam untuk duduk di sana, bersimpuh di hadapan Allah untuk meluangkan waktu mengkaji kata-kata Allah ' Azza wa Jalla dan hadis nabi shallallahu' alaihi wa sallamKita lebih senang menyia-nyiakan waktu bersama teman-teman, menghabiskan waktu di instagram, twitter, atau media sosial lainnya sambil duduk di majelis ilmu. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah karena umat Islam belum memahami keutamaan dan keuntungan, mencari ilmu agama. Kita belum tahu duduk berjam-jam di majelis ilmu mengkaji ayat-ayat Allah. Jika kita tidak mengetahuinya, kita tidak akan duduk di majelis ilmu. Karena fitrah manusia memang sesuai dengan asas keuntungan. Faktanya, jika kita tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal maka kita tidak akan melakukan hal itu. Begitu juga dengan ibadah. Maka dari itu, semakin kita belajar dan mendapat untung, puasa, zakat, maka kita akan semakin bersemangat menjalaninya. Ini yang dibutuhkan kita sadari. Oleh karena itu, kita harus mengetahui keutamaan dan memperoleh menuntut ilmu. Ada banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait keutamaan ilmu dan pemilik ilmu. Dijawab adalah:
  1. Ilmu Menyebabkan Dimudahkannya Jalan Menuju Surga
Hal ini dikeluarkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
 مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنِ
“Barang siapa yang mencari jalan untuk mencari ilmu yang berhasil, Allah akan membantu menemukan jalan menuju surga.” (HR. Muslim). 
  1. Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
 Hal ini dinyatakan dinyatakan oleh hadits,
العلماء ورثة الأنبياء وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهاما, ولكن ورثوا العلم, فمن أخذه أخذ بحظ وافر
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup. " (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; diselesaikan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami ' no. 6297). 
  1. Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya
 Ditempatkan dalam hadits,
إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, أو علم ينتفع به, أو ولد صالح يدعو له
 "Jika seseorang meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang menerima untuknya" ( HR. Muslim). 
  1. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
 Allah berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
 "Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu". (QS. Thaaha [20]: 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu. 
  1. Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu'awiyah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama ." (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Yang meminta faqih dalam hadits hanya membahas hukum syar'i, tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih jika seseorang mempertimbangkan tauhid dan pokok Islam, serta yang terkait dengan syari'at Allah. Demikian disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin dalam Kitabul 'Ilmi (hal. 21). 
  1. Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
 Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanya ulama ” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin banyak yang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, maka ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus meningkatkan sifat takutnya. ”(Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 6: 308).
Para ulama berkata,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah ". 
  1. Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya
 Allah Ta'ala berfirman:
  يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ..
"... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berhak ilmu pengetahuan derajat ..." (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Allah Subhanahu wa Ta 'ala berfirman,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
 “Dan mereka berkata:“ Sekiranya kami mengundang atau menyetujui (membantah) bahwa kami termasuk penghuni-penghuni yang sedang-nyala ”. (QS. Al-Mulk: 10).
Allah telah memberikan banyak kesenangan, jika tidak kita menggunakan untuk firman-firmannya maka kita akan menjadi salah satu orang yang menyatakan dan Allah abadikan dalam surat Al-Mulk ayat 10 di atas. Semoga Allah memberikah taufiq dan hidayah-Nya kepada kita untuk bisa meminta ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam . Aamiin.

7 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

                     7 Keistimewaan Lailatul Qadar



Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi kali ini kita akan melihat keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam lainnya.

1- Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.

2- Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan

Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3- Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.

Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.

4- Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

5- Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

6- Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57) bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

7- Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.
Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.